• Risma-badrulmunir.blogspot.com.
  • Replace This Text With Your Featured Post 2 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 2 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 2 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 2 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 3 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 4 Description.

Sabtu, 13 Juni 2020

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RISMA BADRUL MUNIR

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang senantiasa mencurahkan berbagai macam ni'mat dan karuniaNya kepada kita semua. Atas inayah Allah jugalah kami dapat menyelesaikan pembuatan "Web Risma Kenanga " ini. Sholawat dan salam semoga selalu tersanjung kepada Nabi Muhammad SAW juga kepada para keluarga dan para sahabatnya, serta orang-orang yang tetap teguh dan istiqomah memegang teguh ajaran beliau hingga akhir zaman.

Website ini kami buat untuk mempermudah para Remja-remaji kenanga dalam berbagi informasi dan juga untuk saling mempererat ukhuwah islamiyah

Kami menyadari bahwa dengan pengetahuan dan kemampuan kami yang terbatas, sangat memungkinkan terdapatnya kesalahan dan kekurangan dalam Website ini.

Website ini terdapat bebrbagi bahan bacaan dan informasi dan kami berfikir bahwa nilai sebuah ilmu tidak akan lekang ditelan perjalanan waktu, sehingga kami berbesar hati dan berharap bahwa apa yang kami buat ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Salam



Risma Banir
READ MORE

Selasa, 18 Desember 2012

PESAN TAHUN BARU 2012

Assalamualaikum, Ikhwan Wa Akhwat,

Sesungguhnya puji syukur saya panjatkan kepada Allah Swt yang telah memberikan begitu banyak nikmat buat saya dan keluarga, khususnya saya pribadi. Dan salawat serta salam saya haturkan kepada kekasih Allah Naabi Besar Muhammad SAW, Rasulullah dan para sahabat dan tabiit tabiinnya.

Tak lupa pula, saya ucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya buat sahabat semua, jazakumullahu khairun jaza, yang telah menyempatkan doa untuk keselamatan saya dan istri saya sehingga saya dan istri saya bisa dengan leluasa dapat melaksanakan ibadah di tanah suci dengan tenang dan khusu tanpa ada rintangan dan gangguan sedikitpun. Semoga Allah SWT dapat membalas kebaikan-kebaikan sahabat semua dengan balasan yang berlipat ganda. Amin

Hari ini adalah malam penghujung tahun 20101, dimana beberapa jam lagi kita semua akan memasuki tahun baru, yaitu tahun 2012, tahun harapan, sebuah tahun yang seharusnya dapat menghantarkan kita seemua ke arah yang lebih baik lagi. Inilah tantangan buat kita semua, apa dan bagaimana caranya agar tahun 2012 yang akan datang tidak hanya lewat begitu saja, tanpa berarti apa-apa?

Tentunya, saya yakin sahabat semua sudah memiliki kiat-kiat khusus atau cara-cara yang sudah anda persiapkan, agar nantinya apa yang sudah menjadi rencana dan target ke depan dapat diraih dengan mudah. Sehingga keberhasilan dan kesuksesan akan menjadi milik anda. Semoga saja Allah mengabulkan. Amin

Melalu postingan ini, saya hanya sedikit berpesan buat semua Ikhwan dan Akhwat,
Jangan jadikan malam ini malam yang begitu istimewa buat anda, anggap saja malam ini sama seperti malam-malam sebelumnya, mari kita belajar berbuat baik, berprilaku sebaik mungkin, sopan dan selalu menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat disekitar anda.

Silahkan anda berpesta menyambuat tahun baru ini, tapi sekedarnya saja, jangan terlalu berlebih-lebihan. Apalagi berfoya-poya sambil mabuk-mabukan di jalan. Yang tentunya disamping menggangu orang lain, itu juga sangat merugikan diri sendiri. Bukankah perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah SWT.
Naudzubillah summa naudzubillah.

status di FB;
…mari kita lewati malam pergantian tahun Masehi dengan aktivitas yang bermanfaat sebagaimana malam-malam biasanya. Bukankah seorang muslim yang baik itu adalah orang yang menjauhi perbuatan sia-sia dan selalu berhitung amal untuk kebaikan akhiratnya, masih banyak perbuatan baik yang harus dilakukan di malam tahun Baru nanti, daripada sekedar konvoi, tiup terompet dan mengganggu ketertiban di jalan…

Wassalamu'alaikum
READ MORE

Senin, 26 Desember 2011

Pesan Buat Para Muslimah

Si cantik berpenampilan seksi disukai pria karena nafsu…
Si cantik berpenampilan sopan disukai pria karena cinta dan agama…
Maka jadilah hijab sebagai sarana cinta & agama, atau lebih tepatnya sarana agama & cinta

cewek-cantik-berjilbab-5

Buat sahabat wanita saya, saya hanya berpesan, Jangan pernah ragu untuk berhijrah kepada kebenaran dengan memakai hijab penutup aurat yang bernama JILBAB, Niatkanlah karena Allah semata. Tepis pandangan remeh orang2 sekitar anda yang anti jilbab.

Berbuat baik dan berprilaku sopanlah pada sesama, tunjukan pada mereka bahwa dengan memakai jilbab, segalanya menjadi nyaman, jauh dari godaan lelaki iseng, jauh dari pandangan negatif dan senantiasa bertawadhu dan beristiqomah untuk selalu melaksanakan semua perintah Allah dan segeralah menjauhi semua perbuatan yang dimurkai oleeh Allah SWT

Perbanyaklah dzikir dan selalu meengingat Allah dimanapun anda berada, agar senantiasa segala masalah dan beban hdup yang anda alami akan ada jalan keluarnya dan selalu diudahkan olehNya, karena Allah akan selalu sayang pada hamba-hambaNya yang mengedepankan kecintaan dan kepatuhannya.

Jadikanlah Siti Khodijah sebagai teladan dan panutanmu dalam hal pengorbanan jiwa dan harta, serta jadikanlah Siti A’isyah sebagai teladan dan panutanmu dalam hal pemahaman terhadap agama, serta contohilah keluarga Yasir dalam hal kesabaran berpegang teguh pada agama Allah.
READ MORE

Sabtu, 24 Desember 2011

Buat yang Sedang Bersedih

Tidak dapat dibantah lagi bahwa kesedihan adalah salah satu kondisi yang paling tragis dan paling besar -terasa- sakitnya bagi raga maupun jiwa. Apabila ia menyatu bersama kuku-kukunya yang tajam ke dalam jiwa, tidak lama kemudian ia akan merobek-robeknya dan memporak-porandakannya. Maka akan kita dapatkan manusia yang kacau dan mengalami kegoncangan dalam hidup dan kehidupannya.

Dan kesedihan tadi akan mempengaruhi sebagian dan bahkan seluruh komponen kehidupannya jiwa dan raga, hingga ia melihat dunia dalam pandangan matanya lebih gelap dari kegelapan dan lebih sempit dari lubang jarum. Jiwanya tak ubahnya laksana tinta-tinta tebal di atas permukaan air. Ia menghitamkan setiap apa yang ia muntahkan dari dalam perutnya kepada apa pun yang dekat dengannya. Dan kesedihan akan menghitamkan kehidupannya dengan apa saja yang ia muntahkan atas dirinya dengan kesedihan-kesedihan dan kecemasan-kecemasan. Karenaya, kau akan melihat mereka menyamakan antara jiwa dan raga yang sedih dengan apa yang mereka pakai dan tampakkan dengan pakaian-pakaian berkabung. Tatkala penyakit sedih tadi menjadi sebuah penyakit yang menimpa jiwa seluruhnya.

Seorang bijak adalah orang yang mencari alternatif terapi penyembuhan yang lebih baik, dengan beragam obat dan pengobatan lainnya, setelah mengalami kesulitan dengan penyembuhan awal, sebagaimana yang dilakukan oleh seorang dokter terhadap penyakit-penyakit yang membangkang di dalam raga. Maka syarat awal agar berfungsinya obat bagi raga yang sedang ditimpa penyakit adalah membiasakan diri untuk mengkomsumsi obat yang akan menyempurnakan proses sirkulasi di dalam raga.

Wahai yang sedang bersedih...

Segala apa yang ditawarkan berupa alternatif penyembuhan kesedihan tersebut, jika kalian mau menjalaninya dengan kebiasaan yang konsisten, mengontrol cara pandang hidup, berpikir positif dan memaksimalkan kesungguhan dan ketekunan, penelitian yang berulang-berulang, dan melatihnya menjadi sebuah kebiasaan, sehingga menyatu dalam jiwa. Ketika seseorang memiliki kemampuan untuk melakukannya secara terus-menerus, akan lahir darinya perilaku-perilaku jasmaniah dan kejiawaan yang menakjubkan dan mencengangkan keadaan.

Perlu adanya kerelaan pada seseorang untuk berpikir dan membiasakan diri dengan ketentuan-ketentuan utama dan -membiasakan- untuk mempraktekkannya, sehingga sampai pada tujuan yang diinginkan, yaitu kebahagiaan. Segalanya akan menjadi berubah, tatkala kalian hanya membaca tanpa mau menghayatinya, melihat tanpa mau merenunginya, menghafalnya tanpa mengekspresikannya. Banyaknya menelaah, membaca dan proses yang memakan waktu lama, tidaklah memberikan faedah pada akhirnya.

Wahai yang sedang bersedih...

Ketahuilah bahwasanya raga itu terikat dengan jiwa dan begitupun sebaliknya. Penyakit yang menimpa jiwa akan memberikan pengaruh terhadap raga dan akan menjadikannya sakit, sebagaimana jiwa yang terpengaruh oleh raga yang sedang ditimpa penyakit.

Penyembuhan jiwa dari penyakit-penyakitnya haruslah dimulai dari keharusan untuk memiliki kesehatan raga, sebab kesehatan jiwa sangat tergantung padanya. Tujuan kerja keras dan upaya yang bijaksana yang akan membimbing seseorang mencapai kebahagiaan, yaitu dengan adanya jiwa yang sehat dan berimbas pada raga yang sehat pula.

Wahai yang sedang bersedih...

Seseorang yang menginginkan kesehatan raga, haruslah dapat menjauhkan setiap keinginan dan nafsu yang berlebihan dan setiap apa saja yang akan mengakibatkan keguncangan pada pikirannya, membiasakan dirinya untuk berolah raga -paling sedikit dua jam- setiap harinya dalam keadaan udara yang bersih dan sering menggunakan air dingin ketika mandi, menjaga dan memperhatikan pengeluaran darah yang berlebihan dari ketentuan yang diinginkan dan memperbanyak gerak tubuh.

Maka hidup adalah gerakan. Kalian dapat mengamati apa yang terjadi di dalam raga. Kalian akan kalian dapati padanya isi perut dan anggota-anggota lainnya bergerak dengan teratur. Kalian akan melihat hati menyalurkan seluruh apa yang terdapat dalam jiwa berupa darah ke wadah yang berukuran kecil dan besar bersama dua puluh delapan denyutan, paru-paru yang naik dan turun dengan gerakan yang cepat dan selainnya terdapat gerakan alat-alat uap dan juga usus yang memuai dan mengerut. Di dalam tubuh akan kalian dapatkan anggota-anggota tubuh yang berfungsi menghisap dan mengeluarkan darah dalam satu waktu. Dan pada otak terjadi dua gerakan pada setiap denyutan dari denyutan-denyutan jantung dan setiap kali menghirup untuk bernafas. Apabila gerakan badan lemah pada fisiknya sebagaimana halnya pada mereka yang hidup dengan nyaman, tidaklah sempurna keseimbangan antara kenyamanan dan gerakan-gerakan yang terdapat pada batinnya. Yang terjadi adalah kekacauan pada raga karena gerakan pada batin sangat memerlukan pertolongan dengan adanya gerakan lahir, dan gerakan pada batin membutuhkan gerakan lahir untuk meluruskan aturan, sehingga tidak terjadi kekacauan pada jiwa dan raga secara bersamaan. Kita tidak akan merasakan hidangan kehidupan dan mencapai kebahagiaan yang dipersembahkan buat kita dalam kehidupan ini, melainkan dengan aturan tersebut.

Kalian akan mendapatkan seseorang yang tenang jasadnya dan hatinya yang penuh kekerasan dan dominan dengan dendam dan kebencian. Apabila ketenangan itu berlanjut tidaklah menjamin adanya dampak yang buruk padanya dari kekacauan tersebut. Karena itu mereka menasehati siapapun menggerakkan badannya. Dalam sebuah hadits Rasulullah s.a.w.: "Idza ghadhiba ahadukum falyatawadhaa" (Abu Daud: 4784). Dalam sebuah perkataan Aristoteles: "Maka basahkanlah dirimu dengan air dingin".

Kalian akan melihat, tidaklah pohon-pohon dalam pertumbuhan dan perkembangannya bergerak dengan gerakannya yang alami, melainkan udara dan cuaca yang menimpanya sehingga ia menggoyangkan dahan-dahannya. Maka gerakan tersebut membantu lahirnya pada gerakan pertumbuhan dan perkembangan pada batinnya.

Menjaga dan memperhatikan badan dengan apa saja yang dapat memperbaikinya, dengan makanan-makanan bergizi, gerakan dan sebagainya adalah sebuah keharusan. Dan menjalaninya dengan mengikuti aturan kesehatan tertentu demi keselamatan raga dan jiwa secara bersamaan. Maka hal-hal tersebut menjadi pokok dari substansi pengobatan jiwa.

Dinukil dari Mukhtarat Al-Manfaluti.

Buat seluruh saudara-saudara di Masakin Eijiko: “Buat aku semakin betah dalam kebersamaan kalian yang indah”.

Asha_gazzaz
deruja_chandra@yahoo.co.uk

sumber : eramuslim
READ MORE

Ciri Laki-laki Shaleh

shaleh-shalehahBanyak sekali diantara lelaki dalam hidupnya yang menginginkan mendapatkan seorang wanita yang shalehah, wanita yang akan menjadi pendamping hidupnya. Dengan mendapatkan wanita yang shalehah mereka berharap akan mendapatkan kehidupan yang senantiasa bahagia baik di dunia dan di akhirat kelak. Konon kabarnya wanita shalehah jika seandainya nanti kedua-duanya masuk surga akan menjadi salah satu bidadarinya. InsyaAllah.

Tetapi yang jadi pertanyaannya adalah, sejauh mana lelaki tersebut bisa mengoptimalkan keshalehan dirinya sendiri tanpa menuntut orang lain yang notabene orang yang akan menjadi pasangannya untuk menjadi seorang wanita yang shalehah? sementara dirinya jauh dari keshalehan. Orang yang berakal tentunya dia akan berusaha untuk menjadikan dirinya sebagai lelaki yang shaleh terlebih dahulu sebelum ia mencari pasangan yang shaleh pula. Agar dalam pencariannya tidak mendapatkan kesulitan.
Nah, seperti apa sih ciri daripada laki-laki shaleh itu?
Rasanya tidak adil bila kita sering mendapatkan pencerahan dan pembahasan di majlies-majlis ilmu tentang wanita shaleha sedangkan pembahasan meengenai laki-laki shaleh sering diabaikan samasekali.
Oke, langsung saja, Sahabat. Laki-laki shaleh itu adalah pada intinya ia selalu dekat dengan kebaikan dan selalu mencintai kebaikan, ia senang dengan orang-orang yang berbuat baik dan selalu menyempatkan dirinya berkumpul dengan orang-orang yang berbuat baik. Dan inti yang kedua adalah lelaki shaleh itu juga sangat membenci yang namanya keburukan atau lebih jelasnya disebut perbuatan maksiat. Perbuatan yang dapat mendatangkan kecelakaan bagi dirinya baik di dunia ini maupun di akhirat nanti. Kemudian penjabarannya seperti apa? inilah ciri laki-laki shaleh secara detainya:
1. Ia senantiasa taat dan tunduk kepada Allah SWT dan Rasullulah SAW.
2. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah SWT
3. Ikhlas dalam beramal.
4. Selalu berinfaq dalam keadaan lapang maupun sempit
5. Jihad Fisabilillah adalah tujuan hidupnya.
6. Mati syahid adalah cita cita hidup yang tertinggi.
7. Sangat takut kepada ancamannya Ancaman Allah SWT
8. Kampung akhirat mejadi tujuan utama hidupnya.
9. Selalu memohon ampun atas segala dosa-dosanya.
10. Sholat malam menjadi kebiasaannya.
11 Zuhud dengan dunia tetapi tidak meninggalkannya.
12. Menerapkan nilai kasih sayang sesama mukmin dan ukhwah diantara mereka.
13. Sangat kuat Amar ma’aruf dan Nahi munkarnya.
14. Tawakal dan tidak mengeluh kecuali kepada Allah SWT
15. Pemaaf dan lapang dada dalam menghadapi kebodohan manusia, senantiasa saling koreksi sesama ikhwan dan tawadhu penuh kepada Allah swt
16. Sangat kuat memegang amanah, janji dan kerahasiaan.
17. Memiliki Kasih Sayang yang tinggi dan Perhatian yang penuh bagi keluarganya
18. Setia dan bertanggung jawab kepada keluarganya
Bagaimana sahabat semua, apakah kalian termasuk diantaranya?
Atau kalian memiliki kriteria lain tentang lelaki shalehah ini? silahkan dishare untuk saya di kolom komentar yah!
READ MORE

Belajar Malu Dari Fathimah dan Hussain (Membaca vs TV)

"Iiihhh... malu..." Fathimah menjerit kecil sambil menutupi matanya. Begitu pula Hussain, sang adik langsung ikut berucap,"Matiin aja Om, tipinya...". Saya dan istri tak urung menjadi salah tingkah dibuatnya. Memang siang itu, kebetulan di salah satu acara infotainment TV swasta sedang diulas beberapa selebriti yang akan menghabiskan waktunya di acara penghujung tahun 2003, salah satunya adalah Ibu Inul Daratista yang --maaf-- dengan goyang ngebor sporadisnya nyaris mendominasi layar TV 21 inch saya.

Dan secara tak sengaja, dua bocah balita itu sedang konsentrasi melihat acara-acara yang ada sambil sesekali mengganti channel, tapi siapa nyana, mata dua anak itu tertumbuk pada acara yang memang secara fithrah merupakan tontonan aneh bagi mereka, maka tak ayal terlontarlah respon seperti itu...

Langsung saja saya rebut remote control TV yang sedang Hussain pegang, dan saya tekan tombol OFF tanpa babibu lagi."Fiuuuh..., aman", batin saya. Tapi tak berhenti sampai disitu, Fathimah masih saja menutupi kedua matanya dengan tangannya, masih sambil bergumam,"Iiiih... malu, ih maluuu..." Lho...?!?!

***

Sudahkah anak-anak kita merespon begitu cepat setiap tontonan yang mereka saksikan di layar TV...? Sudahkah kita merasa aman kalau dengan membiarkan anak-anak kita duduk manis berlama-lama di depan TV dibanding berkotor-kotor dengan teman-temannya di halaman...? Sudahkah kita mempunyai anak-anak yang responsif dan reaktif dengan tontonannya seperti layaknya Fathimah dan Hussain...?

Saya disini bukan ingin mengajak berdebat kusir masalah klasik mengenai apakah TV memang layak untuk anak-anak kita ataukah tidak. Saya yakin kita semua akan berpolemik panjang mengenai itu semua. Tapi yang membuat saya tergelitik adalah kemampuan kita (baca:orang tua) untuk memberikan pengaruh (influence) kepada anak-anak kita terhadap semua yang diberikan TV sehingga anak-anak kita akan mampu dengan sendirinya mempunyai daya kekebalan (immunne) terhadap acara-acara nyeleneh yang tidak patut ditonton oleh mereka.

Saya iseng-iseng menemukan artikel di internet mengenai korelasi negatif TV dan anak-anak ini, yang merupakan tulisan dari Dr. Ellen Abell (Extension Family and Child Development Specialist, Alabama Cooperative Extension System, U.S.A), dia kurang lebih mengatakan seperti ini,"The visual nature of television or other media stimuli do not develop the part of the brain responsible for language. Children who watch too much television and do not read enough may have trouble paying attention and listening to comprehend language. It's important that parents take time reading out loud to their children and help them develop their own reading and comprehension skills. I suggest that parents make plans with their children for weekly television viewing. Select shows that you will allow children to watch instead of leaving the television on all the time".

Nah, disini kita kembali diusik untuk jujur pada diri kita sendiri, apakah kita sudah menempatkan TV sebagai satu-satunya hiburan rohani yang menyegarkan? Apakah kita tidak bisa menemukan alternatif hiburan selain apa yang disuguhkan TV kepada kita? Apakah semua informasi akan out of date dari ingatan kita manakala TV tidak menghiasi pandangan kita setiap hari?

Kembali kita harus menghadapi hal yang retoris, dilematis bahkan ironis. Dari artikel yang saya kutip diatas, Dr. Ellen sudah memberikan alternatif (bahkan bukan sekedar alternatif, tapi bisa menjadi solusi), yaitu hidupkan budaya membaca!

Membaca bisa memberikan kesan visual dan imajinatif tak kalah hebat dengan TV (tentunya buku yang dibaca haruslah menarik dan atraktif menurut usia dan pola fikir anak), apalagi ditambah dengan bantuan orang tua yang bisa memberikan atmosfir yang hidup untuk suasana baca tersebut. Banyak anak malas membaca karena kurangnya motivasi dari orang tua terhadap mereka, bukan karena memang mereka tidak bergairah membaca.

Dan mungkin yang kedua adalah, jangan sungkan dan bosan untuk selalu menanamkan kepada anak apa-apa yang haq dan yang bathil baik secara teoritis maupun aplikatif. Yang ingin saya utarakan adalah, sering kita menasehati anak tanpa kita berusaha untuk menjadi teladan yang baik (uswah hasanah) bagi mereka. Walhasil, mereka akan gamang dalam menentukan sikap. Praktisnya, tingkah laku anak bisa jadi adalah cerminan (mir'ah) dari pola didik yang diterapkan orang tuanya kepadanya.

***

Saya bersyukur Allah SWT menasihati saya dengan sikap reaktif Fathimah dan Hussain terhadap hal-hal miring yang terpampang jelas di depan mereka. Betapa saya banyak bersikap acuh tak acuh ketika melihat tayangan yang seyogyanya sudah tidak pantas dikonsumsi lagi (bahkan untuk dewasa, apalagi untuk anak seusia mereka?!?!).

Sambil memangku Hussain, saya melihat geli ke arah istri saya yang sedang "ditodong" oleh Fathimah untuk membacakan sebuah novel anak setebal 100-an halaman, dan Fathimah tampak tekun mendengarkan, seperti yang tak bosan menunggu selesai sampai dengan halaman terakhir. Alhamdulillah TV dari tadi sudah dimatikan...

Kotabaru, Yogyakarta
Maulana Muzaqi
muzaqi@cbn.net.id



sumber : eramuslim
READ MORE

Bandingkan Cinta Anda Dengan Cinta-Nya!

Cinta adalah memberi, dengan segala daya dan keterbatasannya seorang pecinta akan memberikan apapun yang sekiranya bakal membuat yang dicintainya senang. Bukan balasan cinta yang diharapkan bagi seorang pecinta sejati, meski itu menjadi sesuatu yang melegakannya. Bagi pecinta sejati, senyum dan kebahagiaan yang dicintainya itulah yang menjadi tujuannya.

Cinta adalah menceriakan, seperti bunga-bunga indah di taman yang membawa kenyamanan bagi yang memandangnya. Seperti rerumputan hijau di padang luas yang kehadirannya bagai kesegaran yang menghampar. Seperti taburan pasir di pantai yang menghantarkan kehangatan seiring tiupan angin yang menawarkan kesejukkan. Dan seperti keelokan seluruh alam yang menghadirkan kekaguman terhadapnya.

Cinta adalah berkorban, bagai lilin yang setia menerangi dengan setitik nyalanya meski tubuhnya habis terbakar. Hingga titik terakhirnya, ia pun masih berusaha menerangi manusia dari kegelapan. Bagai sang Mentari, meski terkadang dikeluhkan karena sengatannya, namun senantiasa mengunjungi alam dan segenap makhluk dengan sinarannya. Seperti Bandung Bondowoso yang tak tanggung-tanggung membangunkan seluruh jin dari tidurnya dan menegakkan seribu candi untuk Lorojonggrang seorang. Sakuriang tak kalah dahsyatnya, diukirnya tanah menjadi sebuah telaga dengan perahu yang megah dalam semalam demi Dayang Sumbi terkasih yang ternyata ibu sendiri. Tajmahal yang indah di India, di setiap jengkal marmer bangunannya terpahat nama kekasih buah hati sang raja juga terbangun karena cinta. Bisa jadi, semua kisah besar dunia, berawal dari cinta.

Cinta adalah kaki-kaki yang melangkah membangun samudera kebaikan. Cinta adalah tangan-tangan yang merajut hamparan permadani kasih sayang. Cinta adalah hati yang selalu berharap dan mewujudkan dunia dan kehidupan yang lebih baik. Cinta selalu berkembang, ia seperti udara yang mengisi ruang kosong. Cinta juga seperti air yang mengalir ke dataran yang lebih rendah.

Tapi ada satu yang bisa kita sepakati bersama tentang cinta. Bahwa cinta, akan membawa sesuatu menjadi lebih baik, membawa kita untuk berbuat lebih sempurna. Mengajarkan pada kita betapa, besar kekuatan yang dihasilkannya. Cinta membuat dunia yang penat dan bising ini terasa indah, paling tidak bisa kita nikmati dengan cinta. Cinta mengajarkan pada kita, bagaimana caranya harus berlaku jujur dan berkorban, berjuang dan menerima, memberi dan mempertahankan.

Tentang Cinta itu sendiri, Rasulullah dalam sabdanya menegaskan bahwa tidak beriman seseorang sebelum Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada selain keduanya. Al Ghazali berkata: "Cinta adalah inti keberagamaan. Ia adalah awal dan juga akhir dari perjalanan kita. Kalaupun ada maqam yang harus dilewati seorang sufi sebelum cinta, maqam itu hanyalah pengantar ke arah cinta dan bila ada maqam-maqam sesudah cinta, maqam itu hanyalah akibat dari cinta saja."

Disatu sisi Allah Sang Pencinta sejati menegaskan, jika manusia-manusia tak lagi menginginkan cinta-Nya, kelak akan didatangkan-Nya suatu kaum yang Dia mencintainya dan mereka mencintai-Nya (QS. Al Maidah:54). Maka, berangkat dari rasa saling mencintai yang demikian itu, bandingkanlah cinta yang sudah kita berikan kepada Allah dengan cinta Dia kepada kita dan semua makhluk-Nya.

Wujud cinta-Nya hingga saat ini senantiasa tercurah kepada kita, Dia melayani seluruh keperluan kita seakan-akan Dia tidak mempunyai hamba selain kita, seakan-akan tidak ada lagi hamba yang diurus kecuali kita. Tuhan melayani kita seakan-akan kitalah satu-satunya hamba-Nya. Sementara kita menyembah-Nya seakan-akan ada tuhan selain Dia.

Apakah balasan yang kita berikan sebagai imbalan dari Cinta yang Dia berikan? Kita membantah Allah seakan-akan ada Tuhan lain yang kepada-Nya kita bisa melarikan diri. Sehingga kalau kita "dipecat" menjadi makhluk-Nya, kita bisa pindah kepada Tuhan yang lain.

Tahukah, jika saja Dia memperhitungkan cinta-Nya dengan cinta yang kita berikan untuk kemudian menjadi pertimbangan bagi-Nya akan siapa-siapa yang tetap bersama-Nya di surga kelak, tentu semua kita akan masuk neraka. Jika Dia membalas kita dengan balasan yang setimpal, celakalah kita. Bila Allah membalas amal kita dengan keadilan-Nya, kita semua akan celaka. Jadi, sekali lagi bandingkan cinta kita dengan cinta-Nya. Wallahu a'lam bishshowaab. (Bayu Gautama. Thanks to Herry Nurdi akan artikel "Belajar Mencinta"nya)

sumber : eramuslim
READ MORE
Design by Rachmat Visit Original Post Islamic2 Template