Inilah saatnya aku harus mengungkapkan isi hatiku padamu. Walaupun  ini sulit untuk aku lakukan. Namun aku harus bisa mengatakannya  agar  aku tidak merasa terbebani dengan ini semua. 
Kalian berdua adalah orang –orang terbaik yang selama ini mengisi  hari-hariku. Tak bisa kupungkiri  hati ini sudah terlanjur jatuh cinta  pada kalian. 
Istriku, maafkanlah aku sayang, bila memang keputusan ini bisa  melukai perasaanmu. Karena aku sudah berani menduakan cintaku padamu.  Ada dia diantara kita. Ada cinta yang lain diantara cinta kita berdua. 
Kuakui sejujurnya, dialah cinta pertamaku. Dialah yang mengajariku  cinta. Hanya dia satu satunya orang yang sudah merebut cintaku selama  ini. Dan harus kuakui pula atas cintanyalah aku bisa mencintaimu sepenuh  hati. Dialah yang membimbingku untuk selalu mencintaimu. Untuk selalu  memberikan segala yang terbaik yang aku miliki untuk kuberikan kepadamu.
Kini aku sadari tak mungkin aku bisa melupakan cinta pertamaku. Dan aku  juga tak mungkin menyia-nyiakan pengorbanan yang telah dia berikan  untukku.  Akan aku ceritakan sayang, mengapa aku begitu besar  mencintainya. Kau tahu sayang disaat hidup kita jatuh. Dialah orang yang  memberiku semangat untuk terus bangkit dan berjuang .  Apa kau masih  ingat sayang? saat kita hidup di sebuah kota besar, tetapi serasa di  sebuah hutan belantara karena kita tak punya siapa-siapa. Ku katakan  padamu sayang. Hanya dialah orang yang selalu mengirimi kita  untaian-untaian kalimat khikmah  yang mustajab, padahal kita tak  memintanya.  Hanya dialah orang yang selalu mentransfer petunjuk dan  bimbingan agar kita tetap dalam jalan dan ridhoNya. Ya..persis hanya dia  seorang.
Untuk itulah, jangan kau salahkan aku bila aku juga mencintainya. Dan  jangan pula kau benci aku bila cintaku padanya melebihi cintaku padamu.   Apakah kau ingin tahu siapa dia?  dia adalah ibuku, dialah cinta pertamaku, sayang.
Istriku yang paling cantik dan yang paling aku sayangi. Ijinkan aku menduakan cintaku.
Jangan biarkan aku terjerumus kelubang dosa yang paling dalam. Hanya  karena aku belum bisa mengungkapkan perasaan ini padanya.  Jujur ku  akui, saat pertama kali kau hadir dalam kehidupanku. Kau tawarkan  kesucian cintamu yang begitu besar untukku. Kau butakan aku, sayang. Kau  bawa aku larut dalam asmaramu.  Hingga aku melupakan cintanya. 
Hatinya begitu tulus, dia rela cinta pertamanya ku bagi denganmu,  padahal dia begitu susah payah memupuknya selama bertahun-tahun. Saat  aku mengatakan bahwa aku punya cinta yang lain selain dia, dialah orang  pertama yang mengijinkan aku membaginya denganmu. Dia rela kehilangan  sebagian cintaku padanya, hanya untuk kuberikan padamu.
Dialah orang yang pertama membimbingku, mengajariku, dan menuntunku untuk tahu tentang arti cinta yang sesungguhnya.
Istriku sayang, Relakanlah aku untuk mencintainya melebihi cintaku padamu!
Salam
Orang yang selalu mencintaimu
————————-
Artikel ini diikutsertakan dalam acara yang digelar di blog sahabat terbaik saya, yang digagas oleh Julie dan Idana
Jumat, 16 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)








0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar